BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kelahiran
Bayi dan Masa Prenatal
banyak
dokter, psikolog dan seniman yang berspekulasi mengenai arti dari peristiwa
kelahiran. Yang jelas ialah, kelahiran itu merupakan satu “drama penjebolan”
secara drastis, di sertai dengan perubahan-perubahan
kondisi revolusioner dari seorang
bayi. Kelahiran merupakan suatu bagian proses yang lebih lama dan lebih panjang
dari eksistensi manusia, yang akan dilanjutkan dengan pertumbuhan serta
perkembangn dari macam-macan fungsi fisik dan psikis yang berlangsung sepanjang
hayat. Ada beberapa pendapat spekulatif menganai peristiwa kelahiran anak,
misalnya tangis seorang bayi pada kelahirannya itu bukan merupakan suara
mekanis di sebabkan oleh peristiwa terhirupnya udara untuk pertama kali dalam
paru-parunya akan tetapi merupakan:
“tangis kesakitan, tangis protes, tangis
kepedihan, juga tangis keengganan serta ketakutan”, karena ia terlempar
dari rahim ibunya untuk dilempar ke tengah dunia yang hiruk-pikuk dan asing
baginya.
1. Tahap-tahap
kelahiran
Menurut
beberapa para ahli tahap-tahap proses kelahiran di bagi menjadi tiga tahap di
antaranya yaitu:
Tahap
pertama, terjadi kontraksu peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada
permulaan dan berakhir hingga 1 menit.
Tahap
kedua, di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran
kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi itu benar-benar keluar dari tubuh
ibu.
Tahap
ketiga, setelah bayi lahir.
Bayi tersebut itu di cabut dari kehangatan
perlindungan dalam rahim ibunya. Dan sejak kelahirannya, ia harus bisa belajar dengan kemampuan sendiri untuk
hidup, menghirup udara dan menghisap air susu. Ia harus melatih semua fungsi
jasmaniah dan rokhaniahnya, agar ia bisa mempertahankan hidupnya di masa depan.
2. Jenis-jenis
Kelahiran
Jenis
kelahiran merupakan kondisi pertama yang menyebabkan kelahiran.
Secara
umum jenis kelahiran di bedakan atas lima jenis yaitu:
1. Kelahoiran
normal atau spontan
2. Kelahiran
dengan peralatan
3. Kelahiran
sungsang
4. Kelahiran
melintang dan
5. Kelahiran
melalui pembedahan caesar.
No comments:
Post a Comment