Pages

Saturday, 11 July 2015

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN

            Penilaian merupakan salah satu cara untuk memperoleh suatu informasi tentang berhasil atau tidaknya pengajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yamg ditentukan. Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan penilaian merupakan salah satu cirri yang melekat pada pendidik professional.
            Penilaian hasil belajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting,
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penilain Pengukuran Dan Tes
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seseorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penetuan nilai kuantitatif tersebut.
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan di mana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas.
Secara khusus, dalam konteks pembelajaran dikelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memerikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan penilaian kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikulum itu sendiri.
B.     Hakikat Dan Prinsip Penilaian
Penilain merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, mengaanalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis, dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu again dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi, yaitu bagian dari kegiatan pembelajaran yang yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran atau pada akhir pembelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yamg ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK), mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD), untuk tingkat satuan pendidikan, kompetesi yangn harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah di tetapkan.
Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya, hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik. Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan penilaian merupakan salah satu cirri yang melekat pada pendidik professional. Seoarang pendidik professional selalu menginginkan umpan balik atas proses pembelajaran yang dilakukannya.
Hal tersebut dilakukan karena salah satu indicator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.[1]

C.    Tujuan Penilaian
1.      Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma.
2.      Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. peserta didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak diekolah tertentu.
3.      Untuk menggambarkan sejauh mana seoarang peserta didik telah menguasai kompetensi.
4.      Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5.      Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu pengayaan.
6.      Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes potensi akademik.

D.    Pendekatan Penilaian
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil belajar, yaitu penilaian yang mengacu pada norma dan penilaian yang mengacu kepada criteria. Perbedaan kedua pendekatan tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada penilaian yang mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan hasil penilaian seluruh peserta didikyang dinilai dengan alat penilaian yang sama. Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan, sedangkan penilaian yang mengacu kepada criteria atau patokan, interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang peserta didik mencapai atau menguasai criteria atau patokan yang telah ditentukan. Criteria atau patokan itu dirumuskan dalam kompetensi atau hasil belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi.
Dalam hal ini prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah ditetapkan untuk penguasaan suatu kompetensi. Meskipun demikian, kadang-kadang dapat digunakan penilaian acuan norma, untuk maksud khusus tertentu sesuai dengan kegunaannya, sesuai dengan kegunaannya, seperti untuk memilih peserta didik masuk rombongan belajar yang mana, untuk mengelompokkan peserta didik dalam kegiatan belajar, dan untuk menyeleksi peserta didik yang mewakili sekolah dalam lomba antar sekolah.

E.     Ruang Lingkup Penilaian
Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu: ranah kognitif , ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Sejauh mana masing-masing domain tersebut memberi sumbangan terhadap sukses seseorang dalam pekerjaan dan kehidupan. Data hasil penelitian multi kecerdasan menunjukkan bahwa kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika yang termasuk dalam domain kognitif memiliki konstribusi hanya sebesar 5%. Kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi yang termasuk domain afektif memberikan konstribusu yang sangat besar yaitu 80%. Sedangkan kecerdasan kinestik, kecerdasan visual dan kecerdsan musical yang termasuk dalam domain psikomotorik memberikan sumbangannya sebesar 5%.
Agar penekanan dalam pengembangan ketiga domain ini disesuaikan dengan proporsi sumbangan masing-masing domain terhadap sukses dalam pekerjaan dan kehidupan, para guru perlu memahami pengertian dan tingkatan tiap domain serta bagaimana menerapkannya dalam proses belajar mengajar dan penilaian.[2]

F.     Jenis Dan Sistem Penilaian
1.      penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tongkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar meengajar. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
2.      Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan ajhir tahun. tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.
3.      Penilaian diagnostic adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta factor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar., pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus,dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.
4.      Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
5.      Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
6.      Penilaian acuan norma adalah penilaian yang diacukan kepada rat-rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan siswa di dalam kelompoknya.
7.      Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan intruksional yang harus dikusai oleh siswa. Dengan demikian, derajat keberhasilan siswa dibandingkan debgan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.[3]







KESIMPULAN

Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penetuan nilai kuantitatif tersebut. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri.
Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah di tetapkan.
Pada penilaian yang mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan hasil penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan alat penilaian yang sama. Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan, sedangkan penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan, interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang peserta didik mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan.






DAFTAR PUSTAKA

`Mardapi, Dj. Dan ghofur, pedoman umum pengembangan penilaian, kurikulum berbasis kompetensi SMA, Jakarta, Direktorat pendidikan menengah umum, 2004
Nana sudjana, penilaian hasil proses belajar megajar, Bandung,PT Remaja Rosdakarya, 2009.
  Rasyid, Harun dan maskur, penilaian hasil belajar , Bandung, PT Wacana Prima, 2007.



[1] Mardapi, Dj. Dan ghofur, pedoman umum pengembangan penilaian, kurikulum berbasis kompetensi SMA, Jakarta, Direktorat pendidikan menengah umum,2004,  hlm 20
[2] Rasyid, Harun dan maskur, penilaian hasil belajar , Bandung, PT Wacana Prima, 2007, hlm 17
[3] Nana sudjana, penilaian hasil proses belajar megajar, Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2009  hlm 5

No comments:

Post a Comment