Pages

Tuesday 30 December 2014

SKI (Kholifah Umar bin Khatab)



BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah merupakan Agam Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi.
            Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin merupakan islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita melihat kembali dan mengkaji kembali bagaimana sejarah islam yang sebenarnya.
            Dalam sejarah Islam, tak ada orang yang begitu sering disebut sebut namanya sesudah Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam seperti nama Umar bin Khattab. Nama itu disebut-sebut dengan penuh  kagum dan sekaligus rasa hormat bila dihubungkan dengan segala yang diketahui orang tentang sifat-sifatnya dan bawaannya yang begitu agung dan cemerlang. Jika orang berbicara tentang zuhud meninggalkan kesenangan dunia padahal orang itu mampu hidup senang, maka orang akan teringat pada zuhud Umar.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Riwayat Hidup Kholifah Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat nabi dan khalifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar As-Sidiq. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran agama islam sangat besar. Beliau lahir di Mekah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Kattab bin Nafiel bin abdul Azza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis pada waktu itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal dengan fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
            Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Wataknya yang keras membuatnya mendapat julukan singa padang pasir. Ia juga amat keras dalam membela agama traditional bangsa Arab yang menyembah berhala serta menjaga adat istiadat mereka. Bahkan putrinya dikubur hidup-hidup demi menjaga kehormatan Umar. Dikatakan pada suatu saat, Umar berkettepan unuk membunuh Muhammad SAW, saat mencarinya ia berpapasan dengan seorang muslim bernama Nu’aim bin Abdullah yang kemudian member tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu kemudian pulang kerumahnya.
            Di rumah umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat – ayat al-qur’an (surat Thoha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah karena pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al-Qur’an tersebut dan kemudian langsung memeluk islam pada hari itu juga.
            Sebagai seorang petinggi militer dan ahli siasat yang baik, umar sering mengikuti berbagai peperangan yang dihadapi umat islam bersama Rasulullah SAW. Ia ikut terlibat perang uhud, Badar dan Khaibar serta peperangan di syiria. Keislaman beliau telah memberikan andil besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah dan mematikan bid'ah. Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al-Kitab dan as-Sunnah setelah Abu Bakar As Siddiq.
Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorangpun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Siddiq. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.
Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.
Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara. 
Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud berkata, ”Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabatpun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum "khamr" (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.
Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud lagi wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dalam satu riwayat Qatadah berkata, ”Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, ”Umar bin Khattab berkata, ”Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.”
Beliaulah yang lebih dahulu lapar dan yang paling terakhir kenyang, Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya…
Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan. Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jum'at hanya menunggu bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.
Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh kekuatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah SWT. Sehingga jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika kelak dia wafat. Sebelum wafat, Umar berwasiat agar urusan khilafah dan pimpinan pemerintahan, dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Nabi SAW. Mereka adalah Utsman bin AffanAli bin Abu ThalibThalhah bin UbaidilahZubair binl AwwamSa'ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf. Umar menolak menetapkan salah seorang dari mereka, dengan berkata, aku tidak mau bertanggung jawab selagi hidup sesudah mati. Kalau AIlah menghendaki kebaikan bagi kalian, maka Allah akan melahirkannya atas kebaikan mereka (keenam orang itu) sebagaimana telah ditimbulkan kebaikan bagi kamu oleh Nabi.
Adapun jasa-jasanya adalah:
a.       Peduli terhadap umat
b.      Membuat baitul Mal
c.       System administrasi Rapi
d.      Ekspansi di zaman Umar bin Kattab
e.       Pembangunan Kota
f.       Pembentukan pos-pos perhubungan.
g.      Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi.
h.      Bea cukai sebagai pendapatan negara.
i.         Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan Kristen.
j.        Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
k.      Pemberian gaji bagi imam dan muadzin.
l.        Penghapusan perbudakan.
m.    Pembangunan sekolah-sekolah.
n.      Kodifikasi Al-Qur’an
o.      Tradisi sholat Tarawih berjamaah.[4]

B.     Wafatnya Khalifah Umar Bin Khattab
Keberhasilan Umar bin Khattab dalam memerdekaan Negara-negara di dunia yang cukup luas, membuat para musuh Islam dipenuhi perasaan iri dan dendam, terlebih Yahudi dan Persia. Untuk itulah muncul berbagai upaya untuk melakukan pembunuhan terhadap Umar. Hingga terlaksanya pembunuhan yang dilakukan oelh seorang budak Persia yang bernama Abu Lu’luah al-Majusi. Ia adalah budak Mughirah bin syu’bah yang menikam beliau dengan 6 tikaman dengan belati yang memiliki 2 mata kail. Hingga melukai Umar dan beberapa sahabat ketika shalat subuh. Tatkala seorang mengetahui larinya, ia pun melempar mantel kearahnya, maka ketika itu pula Abu lu’luah bunuh diri. Akhirnya Umar syahid pada tahun 23 H. setelah diangkat menjadi Khalifah selama 10 tahun 6 bulan, beliau wafat dalam usia 63 tahun dengan gelar syahid.
Abu Lu’luah membunuh Umar karena rasa ketidak puasaannya atas keadilan yang diberikan oleh Umar terhadapnya menyangkut masalah Karraj (upeti) dan dihancurkannya kerajaan Persia. Abu Lu;luah eprnah m,engadu kepada Umar tentang berat dan banyaknya upeti yang harus dikeluarkannya. Tetapi Umar menjawab “Kharrajmu tidak terlalu banyak”. Kemudian ia menggerutu “ keadilan Umar menyangkut semua orang kecuali aku”.
Ketika diberitakan kepada Umar bahwa yang membunuhnya Abu Lu’lua, khalifa umar berkata :”segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan kematianku ditangan orang yang mengaku muslim”
Kemudian Umar berwasiat kepada putranya ”wahai Abdullah periksalah utang-utangku!”
Menjelang wafatnya, beliau membentuk dewan pembentukan khalifah yang terdiri dari 6 sahabat, yaitu ustman bin Affan, ali bin Abi Thalib, Sa’ad bin Waqqash, Abdur Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam dan thalhah bin Ubaidillah RA.
Setelah itu Umar juga menyuruh anaknya untuk menghadap Aisyah guna meminta izin dikuburkan dsamping sahabatnya Abu BAkar As-sidiq. Maka Aisyahpun memberikan izin kepadanya. Maka selesailah tugas Khalifa Umar dalam mengendalikan roda kepemimpinan kaum Muslim.





No comments:

Post a Comment