BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang
pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.
Informasi
yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan
oleh suatu system informasi manajemen yaitu suatu system yang mediakan
informasi untuk manajer secara nteratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai
dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang
dicapai.
Dengan
kata lain, system informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringfan informasi
yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan
bagi para pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau
kebutuhan lain fdalam cakupa organisasi ataupun perorangan. Informasi itu
sendiri merupakan data yang telah diolah , dianalisis, melalui suatu cara
sehingga memiliki arti dan makna ( worth ). Sedangkan data adalah fakta, atau
fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yanag
menggambarkan suatu objek, ide, kondidi ataupun situasi.
Dengan
demikian jelas bahwa system informasi manajemen yang efektif dapat memperlancar
manajemen dalam pencapaian tutjuan organisasi. Pertannyannya adalah system
informasi manajemen yang efektif itu yang bagaimana Sistem informasi manajemen
yang efektif yaitu system informasi manajemen yang dapat berfungsi dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Hal tersebut dapat
tercapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam
jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dalam kehidupan masyarakat luas kata
“informasi” pada umumnya sudah tidak dipandang sebagai istilah yang asing.
Dalam pembicaraan umum di masyarakat sering para pembicara memaksudkannya
sebagai berita atauy keterangan yang adakalannya diidentikkan dengan data. Data
memiliki kaitan erat dengan informasi dan bisa pula terjadi suatu hal yang sama
dikatakan data dan juga dikatakan informasi. Namun demikian pengertian
keduannya sangatlah berbeda. Perbedaannya ditentukan oleh adanya proses dan
kepentingan dan maksud dalam hal yang dikatakan informasi. Namun demikian
pengertian keduanya sangatlah berbeda. Perbedaanya ditentukan oleh adanya
proses dan kepentingan dan maksud dalam hal yang dikatakan informasi. Sdangkan
data tidak terkait oleh kedua hal tersebut. Dengan demikian data merupakan baha
untuk menjadi informasi setelah diprose dengan prosedur, teknik dan cara sesuai
kepentingannya. Atau dengan lain perkataan in formasi adalah data terpilih yang
telah diproses dalam suatu system untuk menjadikannnya dapat memberikan arti.
Untuk memahami secara mendalam
tentang system informasi manajemen, banya para ahli telah membahas konsep
system informasi manajemen. Konsep-konsep itu pada dasarnya banyak yang
memiliki kesamaan dalam makna nya dan saling mengisi satu sama lain:
3 . Konsep System
Informasi Manajemen
Menurut Gordon. B. Davis ( 1974 )
yang dialih bahasakan Aceng Muhtaram Mirfani dalam “ Sistem Informasi
Pendidikan dan ketatausahaan Sekolah “ dari buku Administrasi Pendidikan (
1992:128) bahwa:
Sistem informasi manajemen merupakan
sebuah system manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Dari pengertian di atas dinyatakan bahwa system manajemen informasi
merupakan sustu system mesin atau manusia yang terpadu. Hal ini mengandung
makan bahwa mesin dan manusia harus merupakan suatu system, mesin tanpa manusia atau manusia tanpa mesin, system
informasi manajemen tidak berjalan atau adanya kerusakan salah satunya, akan
merupakan suatu kecacatan dalam system informasi manajemen. Fungsi system
informasi manajemen dalam pengertian diatas, merupakan penunjang operasi
manajemen dan pembuatan keputusan. Mengandung makana bahwa dengan system
informasi manajemen operasi manajemen akan memiliki kelebihan, yaitu nilai
efisiensi dan efektifitas.
1)
Menurut
Suhardiman Yuwono dalam Ensiklopedi Administrasi ( 1989:264 ) adalah
keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpina untuk keperluan pelaksanaan
fungsi manajemen bagi pimpinan terutama dalam menetukan keputusan yang tepat.
Keputusan ini, terkandung makna
bahwa system informasi manajemen adalah suatu jaringan informasi dalam membantu
pelaksanaan fungsi manajemen bagi pemimpin terutama dalam menentukan keputusan
yang tepat.
2)
Pengertian
system informasi manajemen menurut The Liang Gie ( 1976 ) sebagai :
Keseluruhan jaringan hubungan dan
jaringan lalu lintas, keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari sumber
yang pengelolaan, penahanan, sampai peneyebrangannya kepada para pejabat baik
nya dan terakhir tiba pada pimpinan untuk keperluan pembuatan
keputusan-keputusan yang tepat. Pengertian yang dikemukakan The Liang Gie
memiliki beberapa kesamaan, dengan Davis dan Yuwono, pengertian kesleruhan
jalinan dan satuan-satuan jaringan lalu lintas macam-macam keterangan artinya
adalah jaringan antara bagian-bagian dan sub-sub bagisan. Yang dimaksud dengan
keterangan adalah data dan informasi. Dalam pengertian inipun system informasi
manajemen mencakup segenap proses pengolahan data dari mulai proses pengumpulan
data, pengelolahan , penyimpanan, pengambilan kembali serta penyebaran
informasi hasil pengolahan data dengan menggunakan peralatan-peralatan yang
tepat.
Tujuan akhir system informasi manajemen
menurut The Liang Gie adalah proses pelaksanaan tugas oleh para pelaksana
dengan baik dan para pemimpin dapat membuat keputusan dan melaksanakan tugas
kepemimpinannya dengan tepat dan cepat. Dengan mengacu kepada
pengertian-pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep system
informasi manajemen memiliki beberapa karakteristik:
1)
Dalam suatu
organisasi terdapat suatu bagian khusus sebagai pengelola system informasi
manajemen
2)
System informasi
manajemen merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian
di dalam organisasi yang terpusat di bagian system informasi manajemen.
3)
System informasi
manajemen merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui
satu bagian yang system informasi
manajemen.
4)
System informasi
manajemen merupakan segenap proses yang mencakup :
a)
Pengumpulan data
b)
Pengolahan data
c)
Penyimpanan data
d)
Pengambilan data
e)
Penyebaran
inforamasi dengan cepat dan tepat.
5)
System informasi
manajemen bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan benar serta pimpinan dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat.
Dengan demikian yang dimaksud dengan
system informasi manajemen, adalah jaringan prosedur pengelolaan data,
penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran informasi dengan menggunakan
berbagai peralatan yang tepat, dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat, untuk dasar pembuatan keputusan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
B. KOMPONEN –
KOMPONEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Jika dikaji secara seksama ternyata
system informasi manajemen ini terbentuk ksrena adanya unsure-unsur yang
mendukungnya. Unsur- unsur system informasi manajemen ini meliputi unsure
system, unsure informasi dan unsure manajemen. Seperti yang dikemukakan oleh
Idochi Anwar bahwa ada tiga unsure yang membentuk system informasi manajemen
yaitu management, information dan system yang didasarkan pada urutan kata dalam
bahasa Inggrisnya.
a).
System
Yang dimaksud dengan system adalah
seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan
dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prajudio Atmosudirdjo (
1979 : 231 ) bahwa :
Sistem adalah setiap sesuatu yang
terdiri atas objek-objek, atau unsure-unsur , atau komponen-komponen yang
bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang
tertentu. Jika suatu system tertentu diidentifikasi, maka sering terdapat
sejumlah system yang lebih kecil, yaitu yang dinamakan subsistem. Bila terus
dianalisis, akan sampai pada elemen-elemen dasarnya. Seperti yand dijelaskan
oleh Bruch dan Strater ( 1974:9 ), bahwa :
“ Suatu system dapat dirumuskan
sebagai setiap kumpulan bagian-nagian atau subsistem-subsistem yang disatukan,
yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan “.
Setiap bagian dalam organisasi
selalu membutuhkan keputusan yang cepat dan tepat. Juga membutuhkan
bagian-bagian yang lain untuk pembuatan keputusan, apalagi top managernya.
Keputusan yang dicetuskan sangat tergantung pada data-data/informasi dari
berbagai subsistem. Maka disinilah perlu dirancang system informasi manajemen,
sehingga ajaran system dapat dianggap sebagai metode untuk memecahkan masalah. Dengan
menggunakan pendekatan system dalam proses manajemen, diaharapkan pengelolaan
data dapat dihasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dengan melalui
analisis yang rasional dan ilmiah. Terutama sangat dibutuhkan di organisasi
yang sangat besar memiliki berbagai devisi dan semuanya itu tertuju pada tujuan
yang sama.
b) Informasi
Kompenen Sistem Informasi Manajemen yang kedua yaitu informasi, yang merupakan
unsur inti dalam system informasi manajemen. Karena informasi inilah yang
dijadikan sebagai system, dan dikelola dengan pendekatan system. Namun tidak
berarti system informasi manajemen berdiri dengan tanpa unsure system dan unsur
manajemen. Ketiganya tetap tidak dapat dipisahkan. Informasi sangat erat
hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum
memahami arti informasi, akan lebih baik memahami lebih dahulu data. Data
merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan, catatan”. Data
merupakan fakta, pesan yang belum diproses yang merupakan bahan baku informasi.
Seperti yang dikemukakan oleh the liang gie(1979:67) bahwa:
Data adalah hal, peristiwa atau
kenyataan lainnya apapun yang mengandung se
utu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan,
pembuatan kesimpulan atau penepatan keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah
yang melalui pengolahan tertentu lalu
menjadi informasi. Jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber informasi,
merupakan bahan informasi dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan
informasi.
Pengertian data dalam system
informasi manajemen, merupakan hasil dari kajian-kajian ilmiah dan dapat
didapatkan secara ilmiah pula. Oleh karena itu dijelaskan oleh N.A Ametembun
(1980:137), bahwa:
“data adalah fakta-fakta yang
diperoleh melalui penelitian empirik atau observasi “. Sedangkan yang dimaksud
informasi adalah “behavior initiataing”. Stimuli yang terjadi antara pengirim
dan penerima, dalam bentuk tanda atau sandi yang merupakan “output” dari
pengolahan data. Kemudian dijelaskan oleh Gordon B Davis (1974:32) bahwa :
“information is data that has been
processed into a from tahat is meaning ful to the receipent and is of real or
perceived value in curent or prospective decisions”.
Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai
yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan
datang).
Setelah dijelaskan apa yang dimaksud
dengan “data” dan”informasi” , perlu memahami bahwa informasi yang diterima
pembuat keputusan, melalui tata cara, urutannya yang jelas/tertentu, yang
melibatkan berbagai bagian yang saling berhubungan, saling ketergantungan,
saling memerlukan satu sama lainnya.
Berdasarkan sifatnya, data dapat delompokan
menjadi dua jenis yaitu data kuantitatif, data dengan hitungan bilangan,
misilnya 5 ekor, Rp 1000, satu juta, 25%, 10 digit, dan sebagainya. Data
kulitatif, data yang tidak dihitung dengan hitungan bilangan, tetapi diukur
dengan kata-kata bernilai, misalnya banyak, kecil, sedikit, rendah, manis,
cantik, mahal, tinggi, panjang, berat dan sebagainya. Berdasrkan sumbernya maka
data dikelompokan menjadi dua, yaitu (1) data internal dan (2) data eksternal.
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yaitu
organisasi pusat dan cabang-cabangnya. Data eksternal adalah data yang berasal
dari sumber-sumber yang berada di luar organisasi itu sendiri.
c)
Manajemen
Komponen ke tiga yaitu manajemen
yang merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data, hingga menjadi
informasi, termasuk proses pentrasweran informasi kepada yang memerlukan. Unsur
manajemen ini merupakan serangkaian proses pengelolaan, perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan
dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan menggunakan manusia dan
sumber daya lainnya.
Menurut Prajudi Atmosudirjo (91962:179)
pengertian menejemen dapat di pandang sebagai:
1.
Orang-orang
2.
Semua orang yang
mempunyai fungsiatau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja.
3.
Proses
4.
Adanya
kegiatan-kegiatan yang berah kebawah, jadi berupa kerja-kerja untuk mencapai
tujuan tertentu.
5.
System kekuasaan
atau wewenang supaya orang-orang menjalankan pekerjaan.
Dalam hubungan istilah “system
informasi manajemen,” manajemen di padang sebagai orang-orang, yakni semua
orang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja. Dengan kata lain, yang di maksud manajemen
disini adalah manajer. Dalam system informasi manajemen, seorang pemimpin tidak
akan mampu bekerja tanpa dibantu oleh bawahannya. Karena SIM tidak menerima
data dari atas atau dari satu bagian dalam oraganisasi, tetapi dari semua
bagian. Sehingga diperlukan bawahan secara spesifik mengenai data dan informasi
yang diterima di bagian lain.
Dengan demikian terjadilah
bagian-bagian tugas oleh pemimpin kepada bawahannya untuk mencapai tujuana
organisasi.
C.
PENGEMBANGAM
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen
berdasarkan konsepnya dalam pembahasan terdahulu bisa dipandang sebagai
pemprosesan data. Karena inti dari SIM adalah data dan informasi yang
dikumpulkan, di olah dan disebar di setiap yang memerlukan, dalam memperoses
data, ada beberapa cara yaitu:
a) Pengumpulan data
1.
Melalui
pengamatan secara langsung
Dalam hal ini pengamat sendiri yang
langsung mengamati keobjek yang telah di tentukan. Sehingga dengan metod ini
data-data dapat di kumpulkan dengan cermat, karena pengamat sendiri yang
mengumpulkannya.
2.
Melalui
wawancara
Salah satu cara untuk menanggulangi
banyaknya bagian yang harus diamati adalah dengan wawancara, yang dapat
diwakili dengan orang lain. Makin luas dan banyaknya bagian dalam organisasi,
akan makin banyak personil yang disiapkan untuk menjadi pewancara. Namun
demikian kelitian dalam wawancara akan tergantung pada pewawancara, sehingga
hasilnya sedikit banyak akan terpengaruhi wawancara.
3.
Melalui perkiran
koresponden (pembawa berita)
Dalam hal ini koresponden di minta
untuk memberika informasi yang di perlukan kepada pengamat. Angka-angka yang
diberikan kepada mungkin hanya merupakan perkiraan-perkiraan. Keuntungan metode
ini sangat murah dan meliputi dareh yang sangat luas. Kerugiannya adalah bahwa
data yang dikumpulkan sering kurang teliti.
4.
Melaui daftar
pertanyaan
Metode ini akan lebih efisien
dibandingkan dengan wawancara, karena melalui daftar pertanyaan ini proses
pengumpulan data tidak memerlukan pewawancara. Daftar pertanyaan dapat disebar
langsung kepada pembawa data, sehingga memungkinkan lebih cepat. Tetapi hal ini
pun ada kekurangannya, yaitu pemberi data tidak mengembalikan daftar yang telah
diisinya atau tidak mengisi semua pertanyaan yang diajukan. Untuk mengatasinya
maka pertanyaan harus dibuat sesederhana mungkin, mudah dimengerti dan tidak
perlu diberi penjelasan.
5.
Pengolahan Data
Pengolahan data adalah sesuatu
proses kegiatan fikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan dengan
mengikuti serangkaian langkah-langkah perumusan atau pola tetentu, untuk
mengubah data tertentu menjadi terbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih
berguna.
Serangkaian aktivitas dalam proses
pengolahan data menurut Bruch dan Strater adalah :
1)
Capturing
Menunjukan
pencatatatn data dari suatu peristiwa, dalam suatu bentuk yaitu berupa
formulir-formulir.
2)
Verifying (
pemeriksaan )
Menunjukan
pengecekan atau pengesahan data untuk menjamin agar data tersebut dapat
diperoleh dan dicatat secara cermat.
3)
Classifying (
penggolongan )
Menempatkan
unsure-unsur data dalam kategori khusus yang memberikan arti bagi pemakai
4)
Penyusunan atau
penyortiran
Menempatkan
unsure-unsur data dalam suatu rangkaian urutan khusus atau rangkaian yang telah
ditentukan sebelumnya
5)
Summarizing (
peringkasan )
Menggabungkan
atau mengumpulkan unsure-unsur data secara matematik, kemudian dengan
pengurangan secara logika
6)
Calculating (
penghitungan )
Pengolahan
data dengan menggunakan alat dan ilmu-ilmu hitung atau logika
7)
Storing (
penyimpanan )
Menempatkan
data ke dalam suatu media penyimpanan seperti kertas, microfilm, dan
sebagainya, bisa dikatakan sebagai suatu proses pengarsipan
8)
Retrieving (
pengambila kembali )
Merupakan
proses pengambilan kembali data ketika diperlukan
9)
Reproduksi
Kegiatan
memperbanyak data dari suatu media ke media yang lain dalam media yang sama
10) Disseminating
– communicating ( penyebaran-pengkomunikasian )
Pemindahan
data dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam melakukan pengolahan data
sebagaimana diungkapkan di atas, maka diperlukan metode yang cocok atau sesuai
kebutuhan pengolahan data. Untuk itu Bruch dan Strater mengungkapkan 4 metode
pengolahan data :
1)
Manual
2)
Elektromechanical
3)
Punched card
equipment
4)
Electronic
computer
Penjelasan metode-metode di atas adalah sebagai berikut
:
1)
Metode manual
Dalam
metode ini, semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan penting
seperti pensil, kertas, dan mistar hitung.
2)
Metode
Elektromechanical
Metode
ini sesungguhnya merupakan gabungan dari orang dan mesin. Misalnya , seorang
kepala sekolah yang bekerja dengan menggunakan mesin catat kolom ( posting
machine )
3)
Metode punch
card equipment
Dalam
metode ini menggunakan semua alat yang digunakan dalam apa yang kadang disebut
system warkat unit. Prinsip warkat unit adalah bahwa data mengenal seseorang ,
suatu objek atau peristiwa biasanya dicatat dalam kartu.
4)
Metode
elektronik computer
Metode
ini menggunakan computer dalam mengolah data nya. Computer disini berarti suatu
susunan dari alat-alat masukan, suatu system unit pengolahan pusat dan
alat-alat keluaran.
6.
Penyimpanan data
Penyimpanan data termasuk di
dalamnya pengarsipan. Tujuan penyimpanan atau pengarsipan ini adalah :
1.
Sewaktu-waktu diperlukan
bagi pemecahan persoalan dapat dengan mudah diambil
2.
Menjaga dan
memelihara fisik arsip atau dokumen agar terlindung dari kemungkinan rusak,
terbakar atau hilang
7.
Pengeluaran data
yang dimaksud dengan pengeluaran
data ialah memindahka data atau informasi dari sebagian system informasi
manajemen ke bagian yang memerlukan, terutama pada pembuatan kebijakan. Data
atau informasi yang dikeluarkan, diseseuaikan dengan kebutuhan. Pengeluaran
data ini adalah bukan hanya pengeluaran dari computer atau dari alat-alat
pengolahan data atau informasi, tetapi dari bagian pengelolaan nya .
8.
Studi kasus
Membangun
basis data dalam system informasi pendidikan nasional dewasa ini sangat
memperhatikan data persekolahan. Untuk tercapainya keterpaduan menyeluruh maka
telah ditetapkan jenis data harus dikirimkan dan untuk itu telah disiapkan
format khusus.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Sistem informasi
manajemen ialah system berbasis computer
yang menyediaka informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
2.
Komponen-komponen
system informasi manajemen adalah, system, informasi dan manajemen.
3.
Pengembangam
Sistem Informasi Manajemen ada beberapa cara yaitu pengumpulan data, pengolaha
data, penyimpanan data, keluaran data, dan studi kasus
DAFTAR PUSTAKA
Zulkifli
Amsyah., (1997), Manajemen sistem Informasi, Jakarta, Gramedia
PustakaUtama.
Moekijat,
(1991), pengantar sistem informasi manajemen, Bandung Remaja Rosda
Karya.
Husain,
K.M., (1977), Manajemen Informasi Sistem for Higher EdCation France, OECD.
No comments:
Post a Comment